MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DENAH DAN SKALA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MENGGUNAKAN MEDIA PPT DAN ALAT PERAGA DI SD NEGERI 3 NGUNGGAHAN KECAMATAN BANDUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DENAH DAN SKALA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MENGGUNAKAN MEDIA PPT DAN ALAT PERAGA DI SD NEGERI 3 NGUNGGAHAN KECAMATAN BANDUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG

Penulis : Luluk Istwingaroh

Belajar adalah suatu proses atau upaya yang dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari. Sedangkan pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada peserta didik untuk mencapai hasil belajar. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat diajukan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan dan kemampuan, daya reaksi, daya penerimaan dan lain lain aspek yang ada pada individu yang belajar. Ada 2 faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar yaitu Faktor Internal terdiri atas faktor-faktor jasmaniah, psikologi, minat, motivasi dan cara belajar dan Faktor Eksternal terdiri atas yaitu faktor keluarga, sekolah dan masyarakat.

Ada beberapa permasalahan yang dialami guru (penulis) dalam proses pembelajaran yang dilakukan terhadap siswa kelas V SD Negeri 3 Ngunggahan Pelajaran Matematika Materi Denah & Skala. Adapun permasalahan tersebut adalah 1) Kurangnya minat siswa dalam pembelajaran 2) Rendahnya hasil belajar yang hanya mencapai 41%, 3) Pembelajaran yang dilakukan kurang interaktif 4) metode pembelajaran masih monoton 5) Media yang digunakan kurang menarik 6) Metode pembelajaran guru kurang variatif. Oleh karena itu tujuan dari praktik pembelajaran ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa pada Pelajaran Matematika Materi Denah & Skala.

Guru mempunyai kemampuan pedagogik jadi peran dan tanggung jawab guru dalam praktik pembelajaran adalah bertanggung jawab melakukan proses pembelajaran ini secara efektif dan efisien sesuai dengan langkah-langkah dalam perangkat pembelajaran yang dibuat sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa bisa maksimal yaitu mencapai KKM 70. Sedangkan peran guru sebagai fasilitator, motivator, menganalisi, mengevaluasi dan merefleksi pembelajaran.

Ada beberapa tantangan yang ditemui oleh guru (penulis) dalam praktik pembelajaran yaitu :

  1. Pemilihan model pembelajaran inovatif yang berbasis masalah dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa.
  2. Pemilihan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa bersemangat dalam pembelajaran.
  3. Pemilihan media pembelajaran berbasis TPACK (Technological Pedagogic Content Knowledge) yang menarik dan sesuai dengan materi yang dipelajari.
  4. Pembelajaran yang dilakukan guru harus interaktif agar siswa terlibat aktif dan menyenangi pelajaran sehingga materi akan diterima dengan baik.

Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain :

1. Siswa selaku obyek/pusat dalam praktik pembelajaran

2. Guru selaku penyaji dalam praktik pembelajaran

3. Teman sejawat (guru) selaku narasumber wawancara solusi terpilih

4. Kepala sekolah selaku pemberi izin praktik dan narasumber wawancara solusi terpilih

5. Dosen pembimbing dan guru pamong selaku pembimbing dalam praktik pembelajaran

6. Rekan mahasiswa PPG Daljab tahun 2022 selaku observer dalam praktik pembelajaran.

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru dalam praktik pembelajaran ini adalah :

1. Mengidentifikasi permasalahan, menemukan akar permasalahan, menentukan alternatif solusi yang dianalisis berdasarkan informasi yang telah diperoleh dari hasil wawancara

dengan kepala sekolah dan teman sejawat, serta kajian literatur yang didapatkan dari jurnal.

2. Membuat perangkat pembelajaran terdiri dari RPP, bahan ajar, media, LKPD, kisi-kisi dan lembar penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran dan berbasis HOTS.

3. Melakukan evaluasi dan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan.

Untuk mengatasi permasalahan yang dialami guru, perlu menggunakan strategi dalam pembelajaran. Adapaun strategi tersebut adalah

  1. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran adalah sesuai dengan materi yang akan diajarkan, tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa.

Dari sini menurut guru model pembelajaran yang paling tepat adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).Adapun sintak-sintak model pembelajaran ini adalah :

  1. Orientasi siswa terhadap masalah

Guru mengajukan pertanyaan seputar materi Denah & Skala yang akan dipelajari kepada siswa

  1. Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Guru Membentuk kelompok menjadi 3 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 2 atau 3 siswa heterogen, pemutaran Video Pembelajaran Denah dan Skala.

  1. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

Membaca bahan ajar materi Denah & Skala dan mengerjakan LKPD bersama kelompok.

C:\Users\Office\Downloads\WhatsApp Image 2022-10-02 at 14.30.00.jpeg

Membimbing dan menuntun siswa dalam memecahkan masalah

  1. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Mempresentasikan hasil LKPD dan kelompok lain memberi tanggapan.

  1. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Memberi penguatan,mengerjakan soal evaluasi dan pemberian reward untuk kelompok terbaik.

  1. Pemilihan Metode Pembelajaran Variatif

Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan metode pembelajaran adalah sesuai dengan materi yang akan diajarkan, tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa.

Disini guru memilih metode bervariatif dengan metode demonstrasi, diskusi, tanya jawab, ceramah dan penugasan.

3. Pemilihan media pembelajaran

Guru dalam pemilihan media pembelajaran adalah dengan memilih media pembelajaran yang diyakini tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran serta karakteristik siswa, yaitu media power point , video serta alat peraga agar siswa lebih mudah dalam memahami materi.

  1. Meningkatkan minat belajar dengan Pembelajaran Interaktif

Strategi yang dilakukan guru dalam meningkatkan minat belajar siswa adalah merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa dan proses pembelajaran yang menyenangkan

  1. Penilaian/evaluasi pembelajaran

Guru dalam melaksanakan penilaian dengan membuat yang mencakup semua aspek penilaian yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, dengan soal-soal berbasis HOTS.

Sumber daya yang diperlukan dalam pelaksanaan strategi ini antara lain:

1. Kemampuan/pemahaman guru terhadap metode pembelajarn, model pembelajaran problem based learning (PBL), media (powerpoint dan alat peraga karton denah & skala), dan materi pembelajaran tentang Denah % Skala.

2. Sarana dan prasana seperti jaringan listrik,laptop,LCD proyektor, jaringan listrik, lingkungan sekitar sekolah dan HP.

Dampak dari aksi dan langkah yang dilakukakan hasilnya efektif terlihat dalam :

  1. Pemilihan metode yang variatif sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa terhadap materi terlihat mulai dari kegiatan apersepsi sampai dengan siswa pada saat melakukan aktivitas LKPD dalam proses pembelajaran
  2. Penentuan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), memacu siswa untuk aktif dan berpikir kritis. Bisa diliat dari awal kegiatan pendahuluan sampai penutup selama proses pembelajaran.
  3. Penggunaan media berbasis IT seperti powerpoint disertai dengan alat peraga membuat siswa lebih semangat dan mudah dalam menangkap materi bisa dilihat dari LKPD dalam kelompok serta pada hasil evaluasi siswa mendapatkan hasil yang baik.
  4. Kegiatan pembelajaran yang interaktif dan berpusat pada siswa mampu meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa pun akan ikut meningkat.

Adapun hasil yang diperoleh antara lain :

  1. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membuat siswa lebih aktif dan berpikir kritis dalam memecahkan masalah, siswa mendapatkan pengetahuan baru dari mencari di berbagai sumber serta minat terhadap pembelajaran menjadi meningkat.
  2. Siswa lebih bersemangat dalam pembelajaran, dengan motivasi, menyanyikan lagu Nasional dan Daerah, proses LKPD yang membuat siswa yang terlibat aktif dan menyenangi pembelajaran.
  3. Penggunaan media berbasis IT (powerpoint) serta alat peraga membuat siswa lebih mudah dalam memahami materi karena powerpoint dilengkapi dengan menu materi dan tambahan fitur yang menarik, selain itu alat peraga Denah dan Skala juga akan memperjelas pemahaman materi setelah penayangan pada menu powerpoint.
  4. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor, antara lain:
  5. Aspek afektif, pada awalnya siswa kurang aktif pada kegiatan apersepsi serta dalam kelompok, tetapi setelah dilakukan praktik pembelajaran ini, siswa sangat antusias dalam bertanya, menjawab dan ketika presentasi saling menanggapi antara kelompok satu dengan kelompok lainnya. Selain itu dalam berkelompok siswa bertanggung jawab untuk mengerjakan lembar kerja dengan sungguh-sungguh sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
  6. Aspek kognitif, nilai siswa mengalami peningkatan, awal 6 dari 8 siswa mendapat nilai dibawah KKM (50,60 dsb) setelah melakukan praktik pembelajaran, 7 dari 8 siswa sudah tuntas dengan nilai sama dengan atau diatas KKM 70 dan mencapai 94%.
  7. Aspek psikomotor, siswa sudah mampu menunjukkan letak denah dan skala pada gambar dengan baik kemudian siswa mampu mengukur luas sebenarnya denah pada gambar dengan benar.

Setelah melaksanakan praktik pembelajaran, guru melakukan refleksi dan evaluasi dari pembelajaran yang dilakukan. Evaluasi dilakukan dengan memberikan angket kepada siswa, guru sejawat dan kepala sekolah serta komunikasi terhadap orang tua siswa sehingga diperoleh respon dari pembelajaran yang dilakukan. Adapun respon tersebut sebagai berikut :

  1. Siswa,

sangat senang, dapat dilihat dari refleksi akhir tentang kesan dalam pembelajaran, bahwa mereka sangat senang. Siswa sangat bersemangat dalam menyanyikan lagu Nasional dan Daerah dengan diiringi gerakan. Media PPT dan alat peraga yang menarik membuat mereka aktif dan menikmati proses pembelajaran.

  1. Teman sejawat (Guru) dan Kepala sekolah,

memberikan dukungan dan respon positif terkait pelaksanaan aksi. Karena guru sudah membuat perangkat pembelajaran yang bagus, menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif, model pembelajaran yang tepat serta penggunaan media yang menarik, yang sesuai dengan materi, tujuan pembelajaran serta karakteristik siswa kelas V.

  1. Orang tua siswa

Sangat senang dan memberikan dukungan, dengan sms atau televon guru, mereka memberikan tombol like dan subscrite dan berkomen baik pada video pembelajaran yang diunggah pada video youtube.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh :

  1. Penguasaan guru terhadap materi pelajaran, langkah-langkah pembelajaran, penggunaan metode,model,media,RPP,LKPD dan penilaian. Serta memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
  2. Siswa terlibat aktif dan berpikir kritis dalam proses pembelajaran. Mereka sangat kompak dan bertanggung jawab atas kelompoknya. Pemberian hadiah akan menunjang semangat siswa untuk menjadi yang terbaik.
  3. Tersedianya sarana prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran seperti jaringan internet yang bagus, laptop, LCD proyektor, serta jaringan listrik yang memadai.
  4. Kepala Sekolah dan Rekan Sejawat yang mendukung demi terlaksananya dan kelancaran pada pembelajaran aksi

Pembelajaran dari keseluruhan proses

Penerapan konsep pelaksanaan proses pembelajaran seorang guru pada zaman dahulu lebih menekankan pada Strategi Ekspositorik yaitu proses pembelajaran berpusat pada guru. Tetapi untuk sekarang peserta didik adalah pusat dari pembelajaran, karakteristik peserta didik di abad 21 memiliki lima aspek keterampilan yaitu keterampilan komunikasi, keterampilan berpikir kritis, keterampilan pemecahan masalah serta keterampilan berpikir kreatif dan inovatif. Oleh karena itu guru juga harus kreatif dan inovatif agar proses pembelajaran maksimal yaitu dengan cara membuat perangkat pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran, model pembelajaran yang tepat untuk siswa, metode yang bervariatif, media pembelajaran yang menarik dan pembelajaran yang interaktif akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa sehingga hasil belajar akan meningkat. Sesuai perkembangan zaman guru pun harus menyesuaikan diri dengan kurikulum pembelajaran yang berlaku dengan menguaasai model pembelajaran dan IT dengan baik agar terciptanya proses pembelajaran yang maksimal.

BIODATA PENULIS

C:\Users\Office\Downloads\WhatsApp Image 2022-10-02 at 14.34.52 (1).jpeg

Luluk Istwingaroh adalah nama penulis artikel ini. Penulis lahir di Tulungagung pada tanggal 11 Desember 1988. Penulis merupakan seorang anak dari pasangan suami istri Saryono dan Sumiati yang profesinya sebagai petani. Saat ini penulis tinggal di Tulungagung Jawa Timur.

Penulis mulai berkiprah di dunia pendidikan sejak tahun 2008, menjadi honorer daerah pada tahun 2009, dan diangkat  menjadi Pegawai Negeri Sipil  pada tahun 2020  di SD Negeri 3 Ngunggahan Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung. Selain itu, penulis sering menggunakan nyanyian daerah atau nasional serta tarian pada pembelajaran karena hobi penulis adalah menyanyi walaupun suara tidak begitu bagus tetapi namanya hobi harus tetap disalurkan.

Penulis menempuh pendidikan terakhir di Universitas Terbuka , selama 10 semester menempuh S-1 PGSD, dengan semangat dan perjuangan, alhamdulilah selama 6 semester mendapatkan beasiswa dari Pemerintah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *