Penulis : Yunia Dwi Arini
Pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa dengan guru untuk memperoleh ilmu pengetahuan, penguasaan kemahiran, serta pembentukan karakter pada suatu lingkungan belajar. Dalam proses pembelajaran guru dapat membantu siswa untuk memfasilitasi agar memperoleh pengalaman belajar untuk mencapai kompetensi dan tujuan pembelajaran. Ada beberapa kondisi dimana siswa tidak mampu mencapai kompetensi dan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal siswa. Faktor internal dapat dipengaruhi oleh minat belajar, motivasi belajar, semangat belajar dari diri siswa. Sedangkan faktor eksternal dapat dipengaruhi oleh fasilitas dan kemampuan guru, hubungan sosial siswa, sarana prasarana yang kurang memadai.
Dalam proses pembelajaran yang dilakukan guru (penulis) terhadap siswa kelas VI SDN Kalisampurno 1 materi rangkaian listrik sederhana, ada beberapa permasalahan yang harus segera diselesaikan. Permasalahan yang menjadi latar belakang praktik ini antara lain: 1) siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran; 2) metode pembelajaran yang digunakan guru masih monoton dengan menggunakan ceramah; 3) rendahnya hasil belajar siswa, dengan ketuntasan hasil belajar masih 47%; dan 4) guru hanya menggunakan media gambar dari buku paket sehingga siswa kurang tertarik. Untuk itu tujuan yang ingin dicapai dari praktik ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI materi rangkaian listrik sederhana.
Peran dan tanggung jawab guru dalam praktik ini adalah bertanggung jawab melakukan proses pembelajaran secara efektif sehingga hasil belajar siswa mencapai KKM pembelajaran yaitu 70; menjadi fasilitator, motivator, pembimbing proses pembelajaran; menganalisis dan mengevaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Dalam pelaksanaan praktik ini tentu ada tantangan yang dihadapi guru. Tantangan yang hadapi tersebut antara lain :
- Pemilihan model pembelajaran inovatif yang berbasis masalah dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa.
- Pemilihan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.
- Pemilihan media pembelajaran berbasis TPACK (Technological Pedagogic Content Knowledge) yang tepat dan menarik bagi siswa.
- Guru harus menciptakan pembelajaran yang menyenangkn agar siswa terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga hasil belajar meningkat.
Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain :
1. Siswa selaku obyek penelitian/praktik
2. Guru selaku penyaji dalam praktik pembelajaran
3. Teman sejawat (guru) selaku narasumber wawancara solusi terpilih
4. Kepala sekolah selaku pemberi izin praktik dan narasumber wawancara solusi terpilih
5. Dosen pembimbing dan guru pamong selaku pembimbing dalam praktik pembelajaran
6. Rekan mahasiswa PPG Daljab tahun 2022 selaku observer dalam praktik pembelajaran.
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru sesuai tantangan yang dihadapi tersebut antara lain :
1. Mengidentifikasi masalah, menemukan akar permasalahan, menentukan alternatif solusi yang dianalisis berdasarkan informasi yang telah diperoleh dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan teman sejawat, serta kajian literatur yang didapatkan dari jurnal dan artikel
2. Merancang perangkat pembelajaran (aksi) terdiri dari RPP, bahan ajar, media, LKPD, kisi-kisi dan lembar penilaian sesuai metode dan model pembelajaran dengan pendekatan TPACK (Technological Pedagogic Content Knowledge) yang digunakan untuk mengatasi permasalahan.
3. Melakukan evaluasi dan refleksi pembelajaran yang dilakukan
Untuk mengatasi permasalahan dalam praktik pembelajaran ini, guru memerlukan strategi yang tepat. Strategi yang digunakan oleh guru sebagai berikut,
1. Pemilihan Model Pembelajaran Inovatif
Proses pemilihan model pembelajaran, guru harus memahami karakteristik siswa dan karakteristik materi pembelajaran yang terdapat di buku guru dan buku siswa untuk mencapai kompetensi dasar yang diinginkan. Guru memilih model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Adapun sintak-sintak dari model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yaitu :
- Orientasi siswa terhadap masalah
Orientasi terhadap masalah, siswa membaca bersama teks ekplanasi ilmiah “listrik, mengubah wajah dunia” yang ditampilkan pada powerpoint interaktif. Melakukan tanya jawab seperti apa yang terjadi jika listrik tidak ada, kemudian siswa mengamati lampu di ruang kelas jika salah satu lampu mati maka apa yang akan terjadi dengan lampu lainnya. - Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Siswa dibagi menjadi empat kelompok yang terdiri dari siswa heterogen berdasarkan jenis kelamin dan kemampuan siswa. Setiap kelompok diberikan LKPD dan bahan ajar materi rangkaian listrik sederhana. Guru memberikan arahan sesuai petunjuk pada LKPD. - Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
Masing-masing kelompok melakukan diskusi, melakukan scan barcode untuk mengamati video tentang rangkaian listrik, dan melakukan eksperimen (percobaan) membuat rangkaian listrik sederhana (seri) menggunakan alat dan bahan rangkaian listrik sederhana. Selanjutnya setiap kelompok membuat laporan dari hasil eksperimen yang dilakukan. Saat melakukan diskusi dan eksperimen, guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan secara gantian ke masing-masing kelompok.
- Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok, dan siswa atau kelompok lain memberikan tanggapan. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan dari hasil diskusi yang dilakukan materi rangkaian listrik sederhana. - Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Masing-masing kelompok menyampaikan hasil menyampaikan hasil analisis pemecahan masalah dan guru mengevaluasi proses masalah dan memberikan penguatan.
2. Pemilihan Metode Pembelajaran Variatif
Memilih metode bervariatif dengan metode eksperimen, diskusi, tanya jawab, ceramah dan penugasan. Dalam proses pemilihan metode, guru menyesuaikan dengan kemampuan dasar dan kebiasaan siswa, serta kesesuaian materi rangkaian listrik sederhana yang dipelajari.
3. Pemilihan media pembelajaran
Guru memilih media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi rangkaian listrik sederhana serta karakteristik siswa kelas VI, selain itu media yang dikuasai dalam pembuatan dan juga pengoperasian yaitu menggunakan media powerpoint interaktif, serta alat peraga rangkaian listrik sederhana.
Proses pembuatan media ini dimulai dari merancang desain, menu, dan juga materi yang akan dimasukkan dalam powerpoint interaktif tersebut. Dalam powerpoint interaktif ini didesain lebih menarik dan tidak terkesan monoton seperti sebelumnya yang hanya berisi materi saja. Penambahan fitur trigger dalam pembuatan kuis untuk tanya jawab dan juga video pembelajaran akan membuat siswa lebih aktif dari sebelumnya
4. Penilaian/evaluasi pembelajaran
Guru membuat penilaian yang mencakup semua aspek penilaian yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Proses penilaian dilakukan dengan menyusun instrumen yang lengkap dengan kisi-kisi penilaian, indikator, rubrik dan pedoman penilaian, dengan memperhatikan jenjang setiap ranah, misalnya aspek kognitif lebih menekankan pada high thinking order skills (HOTS).
Adapun sumber daya yang diperlukan dalam pelaksanaan strategi ini antara lain:
1. Kemampuan/pemahaman guru terhadap media (powerpoint dan alat peraga), metode pembelajarn, model pembelajaran problem based learning (PBL), dan materi pembelajaran tentang rangkaian listrik sederhana.
2. Sarana dan prasana seperti laptop, proyektor, HP, lingkungan sekitar, dan jaringan internet.
Dampak dari aksi dan langkah yang dilakukan dirasa hasilnya efektif yaitu :
- Penentuan model pembelajaran Problem based learning (PBL), memacuh siswa untuk berpikir kritis dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat berdasarkan respon, tanggapan atau jawaban siswa dari pertanyaan yang dilontarkan guru.
- Pemilihan metode yang variatif sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa terlihat dari kegiatan siswa pada saat melakukan aktivitas LKPD dan proses pembelajaran.
- Penggunaan media berbasis TPACK (powerpoint interaktif) ini sangat membantu pemahaman siswa terhadap materi rangkaian listrik sederhana yang dibuktikan dengan hasil evaluasi pembelajaran siswa.
- Desain kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada siswa mampu memotivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa meningkat
Adapun hasil yang diperoleh antara lain :
- Penentuan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membuat siswa menjadi tertantang untuk berpikir kritis dan mencari informasi lebih banyak dari berbagai sumber, serta lebih termotivasi terhadap materi yang diajarkan yaitu rangkaian listrik sederhana.
- Siswa lebih bersemangat dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran dengan diberikannya yel-yel dan kegiatan pada LKPD yang membuat siswa terlibat aktif dari yang semula hanya 4-6 siswa yang aktif menjadi hampir seluruh siswa di kelas aktif.
- Penggunaan media pembelajaran berbasis TPACK dengan menggunakan powerpoint interaktif membuat siswa lebih aktif untuk belajar, karena siswa dapat mengamati gambar, video, materi, dan juga kuis interaktif menggunakan fitur trigger dilengkapi emoticon yang muncul saat siswa menjawab pertanyaan.
- Hasil belajar siswa mengalami peningkatan baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor, antara lain :
a. Aspek afektif
Siswa semula dalam kerjasama kurang baik, mengalami perubahan tingkah laku menjadi baik/sangat baik dalam kerjasama dengan pembagian tugas secara merata pada setiap anggota kelompok; mandiri dalam mengerjakan tugas yang diberikan dan siswa lebih percaya diri untuk bertanya, menjawab pertanyaan, mempresentasikan dan memberikan tanggapan kepada kelompok lain maupun guru.
b. Aspek kognitif
Nilai siswa mengalami peningkatan dan sebagian besar sudah tuntas dengan KKM 70 dari yang sebelumnya 47% menjadi 84%.
c. Aspek psikomotor
Siswa sudah mampu melakukan eksperimen (percobaan) membuat rangkaian listrik sederhana (seri) dan laporan percobaan dengan benar dari sebelumnya, dengan memanfaatkan informasi dari berbagai sumber baik dari buku siswa, bahan ajar buatan guru, maupun internet.
Setelah melaksanakan praktik pembelajaran (aksi), guru melakukan refleksi dan evaluasi dari aksi yang dilakukan. Evaluasi dilakukan dengan memberikan angket kepada siswa, guru sejawat dan kepala sekolah serta komunikasi terhadap orang tua siswa sehingga diperoleh respon dari pembelajaran yang dilakukan. Adapun respon tersebut sebagai berikut
Siswa
Siswa memberikan refleksi bahwa pembelajaran yang dilakukan guru sangat menyenangkan, penggunaan media pembelajaran menarik karena disertai kuis interaktif dan simulasi rangkaian listrik yang mudah dipahami, soal evaluasi yang diberikan juga sesuai dengan materi yang dipelajari
Teman Sejawat (guru) dan kepala sekolah
Teman sejawat (guru) dan Kepala sekolah memberikan respon positif terkait pelaksanaan aksi untuk mengatasi masalah pembelajaran yang dialami guru. Respon positif tersebut diberikan karena guru sudah menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif, model pembelajaran inovatif, dan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan (Powerpoint interaktif) sesuai karakter siswa kelas VI dan materi yang disampaikan
Walimurid/Orang Tua Siswa
Walimurid/Orang tua siswa memberikan respon positif setelah melihat hasil video pembelajaran aksi yang diunggah di Youtube. Orang tua merasa senang melihat putra-putrinya aktif dalam pembelajaran di kelas.
Dalam pelaksanaan praktik pembelajaran tentu ada faktor yang mendukung keberhasilan. Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh beberapa hal berikut.
1. Penguasaan guru terhadap media, metode, model pembelajaran, pembuatan LKPD, bahan ajar, dan langkah-langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat
2. Keaktifan siswa dalam melakukan eksperimen rangkaian listrik, dan juga untuk memperoleh hasil pemecahan masalah dengan kristis dan penuh tanggung jawab
3. Tersedianya sarana prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran seperti jaringan listrik, internet, dan LCD proyektor untuk penyajian powerpoint interaktif pada layar proyektor dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses ini adalah guru harus mampu menyajikan materi dalam pembelajaran secara menarik dan merancang pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswa. Menyesuaikan media pembelajaran yang digunakan dengan karakteristik siswa sesuai dengan perkembangannya, dan karakterisik materi pelajaran. Sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan kemampuan atau kompetensi guru berkembang secara dinamis mengikuti perkembangan di dunia pendidikan.
BIODATA PENULIS
Yunia Dwi Arini adalah nama penulis artikel ini. Penulis lahir di Sidoarjo pada tanggal 30 Juni 1990. Penulis merupakan seorang istri dari suami yang profesinya bukan sebagai guru dan seorang ibu dari dua anak laki-laki yang berusia 2 dan 6 tahun. Saat ini penulis tinggal di Desa Kalisampurno Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo.
Penulis mulai berkiprah di dunia pendidikan sejak tahun 2013, menjadi honorer daerah pada tahun 2015, dan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil pada tahun 2019 di SDN Kalisampurno 1 Kec. Tanggulangin Kab. Sidoarjo. Penulis mengabdi di SDN Kalisampurno 1 karena ingin mengabdi di tempat dimana dulu menimba ilmu. Selain itu penulis juga menjadi pendamping pramuka penggalang putri dari tahun 2013 sampai saat ini, menjadi admin publikasi media sosial pada akun facebook dan juga youtube channel SDN Kalisampurno 1. Selain itu, penulis sering mengabadikan proses kegiatan pembelajaran pada akun media sosial pribadi, akun tiktok yaitu Arini_Bugurau.
Penulis menempuh pendidikan dari SDN Kalisampurno 1 (lulus tahun 2002), SMPN Tanggulangin (lulus tahun 2005), SMAN 1 Porong (lulus tahun 2008) dan menempuh masa kuliah di fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas PGRI Adibuana Surabaya.