Penulis : Lina Umiati, S. Pd.
Best practice atau biasa disebut praktik baik adalah salah satu bentuk publikasi ilmiah yang dapat dilakukan oleh guru. Praktik baik (best practice) biasanya dimiliki guru saat melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. Praktik baik tersebut didasarkan pada penguasaan substansi materi dan pedagogik yang teraplikasi di dalam kegiatan pembelajaran di kelas serta menghasilkan pembelajaran bermakna bagi peserta didik.
Penulis merupakan salah satu peserta PPG dalam jabatan tahun 2022 yang menjadi mahasiswa di Universitas Negeri Malang dengan NIM 223113707492.
Pada akhir pelaksanaan PPL PPG dalam jabatan tahun 2022 para mahasiswa diwajibkan untuk menyusun best practice dari hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Penulis melaksanakan PPL di SD Negeri Sumberejo II Kecamatan Pakal Kota Surabaya yang merupakan lembaga tempat asal mengajar. Penerapan praktik pembelajaran yang akan disusun sebagai best practice dilakukan pada kelas IV. Tujuan yang ingin dicapai dari best practice adalah untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar pada materi hak dan kewajiban di rumah dan di sekolah pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Pelaksanaan praktik dilakukan PPL 1 pada tanggal 31 Agustus 2022. Penyusunan best practice menggunakan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi) dengan melihat hasil dan dampak yang ditimbulkan setelah penerapan strategi yang digunakan oleh penulis.
Berdasarkan metode STAR yang digunakan dalam penyusunan best practice, langkah pertama yang dilakukan adalah melihat situasi atau kondisi yang melatar belakangi penerapan strategi yang akan digunakan. Bedasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan, ditemukan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Nilai siswa pada evaluasi yang rendah.
2. Motivasi dalam belajar juga rendah
3. Malas mengerjakan soal yang diberikan guru
4. Sering ngobrol di kelas saat pembelajaran berlangsung.
5. Malu dalam mengungkapkan pendapat
6. Ingin cepat pulang saat berada di sekolah
7. Siswa merasa susah mengerjakan tugas yang diberikan guru.
Beberapa hal tersebut di atas menjadi penyebab latar belakang masalah dari praktik pembelajaran yang telah dilakukan. Sehingga praktik pembelajaran menggunakan model, metode dan media pembelajaran yang interaktif dianggap penting dilaksanakan untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan hasil belajar dan motivasi belajar peserta didik yang rendah.
Praktik pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar peserta didik pada materi hak dan kewajiban di rumah dan di sekolah menurut penulis penting untuk dibagikan, karena memiliki keunggulan dalam kegiatan eksperimen yang membuat peserta didik lebih interaktif. Sehingga praktik ini diharapkan bisa memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru lain.
Penulis dalam hal ini berperan sebagai penyaji (guru) merasa memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan dan mengolah proses pembelajaran agar berjalan dengan interaktif, efektif, inovatif, dan menyenangkan. Pembelajaran menggunakan model dan media yang tepat serta inovatif dapat mempermudah guru mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Sehingga diharapkan akan meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajarn yang akan dicapai.
Langkah kedua dalam penerapan metode STAR yang dilakukan adalah melihat tantangan yang dihadapi guru untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Dari analisis hasil kajian literatur dan wawancara, penyebab dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila kelas IV materi Hak dan Kewajiban, antara lain :
1. Kurangnya penggunaan bahan ajar yang tepat untuk menggambarkan materi pembelajaran.
2. Metode dan Model pembelajaran guru yang monoton dan tidak inovatif.
3. Motivasi belajar siswa yang masih rendah
4. Penggunaan IT yang tidak maksimal
Dari penyebab di atas tantangan yang dihadapi oleh guru dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa yang rendah pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila kelas IV materi hak dan kewajiban di rumah dan di sekolah yaitu:
1. Pemilihan bahan ajar yang tepat dan menarik bagi siswa.
2. Pemilihan metode dan model pembelajaran yang variatif sehingga siswa tertarik dan fokus serta antusias dalam proses pembelajaran yang di sesuaikan dengan karakteristik siswa dalam belajar.
3. Guru harus bisa menumbuhkan motivasi belajar siswa melalui proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
4. Guru harus mampu menggunan bahan ajar IT yang komplek dalam proses pembelajaran
Berdasarkan ke empat hal tersebut dapat di simpulkan bahwa yang dihadapi guru merupakan sisi kompetensi guru yang wajib ditingkatkan yaitu kompetensi guru dalam pedagogik dan profesional.
Yang terlibat dalam kegiatan ini adalah peserta didik, rekan-rekan guru, kepala sekolah, dosen pembimbing dan guru pamong. Peserta didik, rekan-rekan guru, kepala sekolah, dosen pembimbing dan guru pamong perlu dilibatkan untuk memberikan pendapat dan masukan sebelum pelaksanaan kegiatan praktik pembelajaran ini guna mendukung kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dalam proses pelaksanaan praktik pembelajaran. Begitu juga dengan keterlibatan dosen pembimbing dan guru pamong selama video conferensi di ruang zoom kelompok 2 kelas 012 PGSD di Universitas Negeri Malang.
Langkah ketiga dalam penerapan metode STAR adalah melakukan aksi. Pada tahan ini guru melaksanakan langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapai tantangan yang telah ditemukan. Langkah-langkah yang harus dilakukan antara lain:
1. Identifikasi masalah yang telah dianalisis berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru senior, serta kajian literatur yang didapat dari jurnal dan artikel.
2. Menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu RPP, bahan ajar, media ajar, LKPD, instrumen penilaian baik berupa rubrik penilaian dan lembar penilaian hasil produk, kisi-kisi dan lembar evaluasi sesuai dengan model dan metode pembelajaran yang relevan serta pemanfaatan teknologi yang disesuaikan dengan TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge).
3. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perangkat yang telah dibuat.
Setelah menentukan langkah-langkah untuk menghadapi tantangan, kemudian guru akan menentukan strategi yang digunakan untuk praktik pembelajaran. Strategi ini diharapkan mampu untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam pembelajaran di kelas. Strategi yang digunakan oleh penulis adalah :
1. Pemilihan Model Pembelajaran.
a. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi. Guru memilih model pembelajaran “Problem Based Learning“. Sintak-sintak pembelajaran problem based learning sebagai berikut:
1) Orientasi peserta didik pada masalah;
Kegiatan ini peserta didik diberikan sebuah permasalahan yang akan diselesaikan dalam kelompok pada kegiatan pembelajaran.
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar;
Kegiatan ini peserta didik dikelompokkan menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 5 peserta didik.
3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok;
Kegiatan ini yang berperan adalah guru untuk membimbing peserta didik dalam memecahkan masalah yang diberikan pada sintak sebelumnya.
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya;
Kegiatan ini peserta didik melakukan presentasi dari hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan. Kemudian kelompok lain menanggapi dari hasil presentasi.
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Kegiatan ini guru melakukan analisis dari hasil diskusi dan presentasi kelompok. Sehingga guru dapat mengetahui tingkat pemahaman materi yang telah dikuasai peserta didik.
b. Proses penerapan model ini guru mempelajari apa saja model-model dalam pembelajaran. Kemudian memahami karakteristik peserta didik dengan melihat kemampuan dasar dan kebiasaan peserta didik. Selanjutnya melihat karakteristik materi dengan mempelajari materi pembelajaran yang terdapat di buku tema guru dan buku tema peserta didik.
2. Pemilihan Media Pembelajaran.
a. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan media adalah dengan menggunakan aplikasi power point serta video pembelajaran.
b. Proses penggunaan media ajar berbasis TPACK untuk memudahkan guru mentransformasi ilmu pengetahuan dan juga membangkitkan motivasi peserta didik. Guru menggunakan video pembelajaran yang menarik yang disajikan melalui LCD proyektor.
3. Pihak yang Terlibat Antara Lain :
a. Guru
Guru pada penerapan ini sebagai penyaji dalam peraktik pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan guru anatara lain mendidik, mengajarkan ilmu, membimbing, memberikan penilaian, serta melakukan evaluasi kepada peserta didik.
b. Peserta didik
Peran peserta didik dalam proses pembelajaran yang disampaikan atau dibimbing oleh guru. Peran peserta didik dianggap sangat penting dalam proses pembelaran karena terlibat aktif dan tidak hanya sebagai pendengar atau penerima materi dari guru secara mentah-mentah. Semua hal tersebut dapat tercermin dalam aktifitas belajar peserta didik di dalam kelas saat guru mengajar.
c. Kepala sekolah
Peran kepala sekolah dalam kegiatan ini yang pertama memberikan izin praktek pembelajaran. Peran selanjutnya adalah peminjaman LCD proyektor, sound system dan juga memberikan masukan terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
d. Guru senior
Peran guru senior dalam penerapan pembelajaran adalah sebagai narasumber wawancara solusi terpilih untuk dikembangkan dalam sebuah pembelajaran.
e. Dosen pembimbing
Peran dosen pembimbing selaku pembimbing dalam praktek pembelajaran mengarahkan dan memberikan masukan dalam proses kegiatan pembelajaran yang baik dan benar.
f. Guru pamong
Peran guru pamong memberikan masukan dalam proses kegiatan pembelajaran yang baik dan benar. Guru pamong juga memberikan arahan dalam pengambilan video kegiatan pembelajaran dengan baik dan benar
g. Rekan mahasiswa
Rekan mahasiswa selaku observer dalam praktik pembelajaran ini memberikan dukungan, saran, dan tanggapan dari hasil praktek yang dilakukan penyaji.
4. Meningkatkan Keaktifan Peserta didik
a. Strategi yang dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi siswa adalah dengan merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa yaitu dengan berdiskusi dalam kelompok, bermain peran dan menanggapi tampilan dari kelompok lain saat tampil di depan.
b. Proses pengembangan Modul ajar yang berpusat pada siswa. Guru menentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam pembelajaran, yang nantinya kegiatan-kegiatan itu berpusat pada siswa dan membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.
c. Pemahaman guru terhadap sintaks Modul ajar PBL membuat siswa lebih aktif, kreatif, inovatif dalam pembelajaran.
5. Penilaian/evaluasi pembelajaran
a. Strategi yang dilakukan guru dalam melaksanakan penilaian adalah membuat penilaian yang mencakup semua aspek penilaian yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
b. Proses penilaian dilakukan dengan menyusun instrumen yang lengkap dengan kisi-kisi penilaian, indikator, rubrik dan pedoman penilaian, dengan memperhatikan jenjang setiap ranah, misalnya aspek kognitif lebih menekankan pada berpikir tingkat tinggi (Hots).
c. Sumber daya yang diperlukan dalam penyusunan dan pelaksanaan penilaian adalah pemahaman dan kemampuan guru dalam melakukan penilaian yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran, menyusun soal penilaian berbasis HOTS yang memacuh siswa untuk berpikir kritis.
6. Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
Guru dituntut untuk menilai secara keseluruhan dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tentunya dalam instrumen yang lengkap mulai dari kisi-kisi, indikator, soal evaluasi dan rubrik penilaian untuk melengkapi penilaian di akhir pembelajaran.
Langkah terakhir dalam penerapan metode STAR adalah melakukan refleksi dari aksi yang telah dilakukan. Pada kegiatan refleksi akan dianalisis hasil dan dampak dari penerapan strategi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan antara lain :
Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan dirasa hasilnya efektif dan dapat dilihat dari:
1. Setelah menggunakan metode bermain peran dan diskusi yang sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan peserta didik terlihat dari kegiatan peserta didik pada saat pembelajaran
2. Penggunaan Media berbasis power point sangat membantu pemahaman peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila materi Hak dan Kewajiban di Rumah dan di Sekolah
3. Pemilihan model pembelajaran PBL menumbuhkan peserta didik berpikir kritis, mandiri, dan percaya diri meningkat hal ini terlihat dari presentasi hasil pekerjaan siswa dan kegiatan saling menanggapi saat pembelajaran
4. Penilaian sikap dan keterampilan siswa adanya peningkatan dimana hanya 1-3 orang siswa yang mendapat nilai kurang dan cukup, sedangkan 18-20 siswa lainnya sudah mendapat nilai baik dan sangat baik. Hal ini terlihat dari keaktifan siswa saat proses pembelajaran.
5. Hasil belajar siswa juga meningkat dilihat dari hasil penilaian evaluasi dimana dari 20 siswa hanya 3 orang atau hanya dari 14% saja siswa yang tidak tuntas karena nilainya dibawah 70 atau dibawah KKM, sedangkan 18 siswa lainnya atau lebih dari 80% nilai nya sudah tuntas karena sudah cukup atau melebihi dari KKM.
Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sangat senang, dapat dilihat saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran siswa memberikan refleksi bahwa pembelajaran hari ini sangat menyenangkan dan media pembelajarannya menarik dan mudah dipahami.
Respon kepala sekolah terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sangat memberikan dukungan sehingga terlaksananya kegiatan PPL dengan lancar dan sesuai yang diharapkan.
Respon orang tua peserta didik adalah rasa semakin percaya terhadap sekolah. Melalui pembelajaran interaktif yang telah dilakukan guru dan peserta didik kemudian hasilnya diunggah di youtube membuat orang tua peserta didik bangga setelah melihat putra-putrinya terlihat aktif dalam pembelajaran di kelas.
Keberhasilan dari penerapan strategi pada aksi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari :
1. Dukungan dari kepala sekolah yang memberikan izin praktik PPL dan dukungan teman sejawat yang membantu mempersiapkan alat dalam proses perekaman kegiatan pembelajaran.
2. Penguasaan guru terhadap model pembelajaran, metode pembelajaran, dan media pembelajaran dalam penerapan strategi aksi. Keterampilan dalam pembuatan LKPD, bahan ajar, dan langkah-langkah pada RPP.
3. Keaktifan peserta didik dalam bermain peran dan diskusi kelompok
4. Sarana prasarana yang mendukung kegiatan pembelajaran. Media power point tidak akan bisa digunakan untuk pembelajaran yang interaktif tanpa adanya LCD proyektor dan sound system yang dimiliki oleh sekolah.
Biografi
Nama penulis Lina Umiati. Lahir pada tanggal 08 September 1989 di Kabupaten Gresik. Sejak kecil memiliki cita-cita menjadi seorang guru.
Setelah lulus SMK Negeri 1 Cerme-Gresik pada tahun 2007, kemudian kuliah S-1 di Universitas Wijaya Putra Surabaya Fakultas Bahasa dan Sastra Inggris. Pada tahun 2013, penulis mengajar di sebuah sekolah swasta sebagai guru kelas. Demi meraih cita-cita dan mengembangkan karir di dunia pendidikan, penulis melanjutkan kuliah S-1 PGSD di Universitas Terbuka Surabaya. Setelah lulus pada tahun 2018. Pada tahun 2020 mencoba untuk lebih
mengembangkan karir yaitu dengan mengikuti tes seleksi CPNS dan setelah lolos berpindah tugas di SD Negeri Sumberejo II Surabaya. Penulis tinggal di Kota Gresik bersama orang tua, suami dan seorang malaikat kecil.