MUHAMMAD ZAINUDDIN, S.Pd, M.Pd.I
Wakil Ketua Komnasdik Kab. Kediri
MTsN 7 Kediri yang terletak di jln kebonsari no 1 kencong, kecamatan kepung kabupaten Kediri provinsi Jawa Timur. Memiliki Visi ” Unggul dalam Berfiki, tidak lupa DZIKIR, moderat, literat dan peduli lingkungan. MTsN 7 Kediri dipimpin oleh kepala madrasah yang bernama Muhammad Zainuddin, S.Pd, M.Pd.I dengan kualifikasi pernah mengikuti diklat Geramm antara lain Diklat Gelem juga sebagai salah satu tim penyusun panduan Gelem, diklat Gemi dan TOT kata SiKamad. Diklat TOT moderasi Beragama GTK pusat, Pelatihan Online Peningkatan Kompetensi Moderasi Beragama dalam Implementasi KMA 184 sebagai moderator dan Pelatihan Jarak Jauh BDK Surabaya Managemen Kepala Madrasah, Aktiv menulis Antolgi Nasional Buku Moderasi Beragama pada Jilid 1 dan 4, Antologi Buku Prospektus Madrasah oleh penulis Kepala Madrasah Se Jatim dan Antologi Guru Menulis Sejatim dalam Buku Guru Masa Depan Sebagai Agen Perubahan. Dari pengalaman akademis tersebut membawa MTsN 7 Kediri dengan banyak program unggulan, yang boleh dikatakan sebuah Inovasi, jika itu merupakan hal yang baru atau perkembangan yang lebih maju, karena yang menyebut itu adalah inovasi adalah masyarakat yang menilai atau tim penilai., berikut kita sampai kan perkembangam MTsN 7 Kediri.
- Madrasah Adiwiyata, Program Madrasah Adiwiyta yang diluncurkan tahun 2016, budaya peduli lingkungan telah terbentuk. Tahun 2017 mendapat penghargaan Adiwiyata tingkat kabupaten. Semangat berbudaya lingkungan tidak pernah padam hingga tahun 2018 mendapat anugerah Adiwiyata tingkat provinsi jawa timur. Dengan mengusung madrasah sehat anti sampah plastik dengan Icon Pisang yaitu Produktiv, Inovatif, Segat, Alami, Nyaman dan Guyub, dengan sajian kuliner pisang inovatif diantaranya Abon jantung pisang, geprek jantung pisang, banana cake dan yang terbaru Banana Crispy Flowers, Rekayasa dengan memuliakan tanaman seperti Anggrek, bunga kamboja dan hortikukultura hydroponik, lolos menjadi sekolah Adiwiyta nasional tahun 2019, dan sekarang mempersiapkan diri untuk menuju madrasah Adiwiyata Mandiri Nasional tahun 2021 dan harus memiliki madrasah atau sekolah binaan sebanyak 2 lembaga, berdasarkan SK DLH Kab. Kediri MTsN 7 Kediri mendapat 7 lembaga yang menjadi binaan, dua lembaga menuju Adiwiyata Kabupaten, tiga lembaga menuju Adiwiyata Provinsi dan satu lembaga menuju Adiwiyata Nasional. Bagaimana membangun madrasah Adiwiyata, tentunya dimulai dengan komitmen bersama semua guru karyawan untuk bergerak bersama membangun madrasah yang peduli dengan lingkungan. Membuat madrasah hijau terlebih dahulu dengan menanam pohon pohon yang cepat besar dan rindang, membangun taman taman didepan kelas, lomba keindahan taman adalah motivasi pertama yang sangat berperan dalam menanamkan karakter cint lingkungan, slogan dan jargon cinta lingkungan dan menjaga kebersihan juga motivasi yang sangat mengena. Mengundang para pakar lingkungan dari dinas lingkungan hidup dan dinas kesehatan merupakan penanman kekuatan kepedulian membentuk karakter berbudaya lingkungan. Karaketer apa lagi yang harus kita bentuk, yaitu karakter pembiasaan membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah sesuai jenisnya., memanfaatkan sampah sebagai daur ulang, pupuk kompos dan pupuk cair. Membuat lingkungan madrasah yang nyaman sehat dan asri dengan membuat gazebo gazebo untuk kegiatan ektrakurikuler maupun pembelaran diluar kelas, membuat ruang ruang belajar atau membaca di alam terbuka yang rindang dan sejuk membuat semua penghuni madrasah lebih betah berada dimadrasah, sehingga menambah semangat belajar, berkarya dan berinovatif. Membuat lubang biopori dengan 250 lubang biopori adalah salah satu konsep dalam adawiyita sebagai peresapan air hujan sekaligus menghasilkan pupuk organik, kolam ikan sebagai taman atau juga sebagai tempat penampungan air limbah dari air wudhu dan cuci tangan merupakan teknik pemanfaatan air dan penghematan sumber air, tanaman hydroponik adalah konsep budidaya tanaman tanpa media tanah suatu usaha menghemat lahan tanah untuk menanam tumbuhan sehingg bisa di manfaat untuk kegiatan yang lain. Yang peling penting dari kegiatan Adiwiyata adalah menggerakkan dan mempengaruhi masyarakat untuk ikut serta dalam program ini semu orang tua paham, termasuk lintas sektoral kepala desa,camat, koramil, polsek, puskemas, kehutanan, dinas lingkungn hidup, dinas kebersihan dan komite madrasah semua bersatu padu mendukung kegiatan adiwiyata. Peran aktiv dari siswa MTsN 7 Kediri dalam kegiatan lingkungan di masyarakat dan lintas sektoral juga tidak boleh ketinggalan, bahkan memberikan sosialisasi dan bimtek Adiwiyata ke madrasah atau sekolah sekolah yang ingin ber Adiwiyata, hari – hari lingkungan hidup nasional maupun internasional selalu kita peringati dan di publikasikan. Untuk menjaga agar siswa tidak terlena dan tetap tanggap terhadap Adiwiyata dibunyikan sirine kebersihan suatu bunyi atau bel berdering yang bebunyi secara insidental untuk menggerakkan siswa keluar kelas dan membersihkan lingkungan selama 10 menit sampai 20 menit dan setiap hari jumat diadakan jumat bersih secara bergiliran perjenjeng. Pameran dan Expo tentang lingkungan hidup selalu kita ikuti, gerakan penghijauan oleh pemerintah daerah juga tidak ketinggalan selalu kita hadir dan berperan aktiv. Manfaat lingkungan Adiwiyata, menghutankan madrasah, rindang, bersih sejuk dan sehat, apakah diperlukan pembiayaan yang besar, semua bisa di atur dengan menegemen yang terbuka, memanfaatkan sumber daya yang ada lebih penting, dengan kekuatan jumlah siswa dan orang tua, masyarakat dan mitra kerja madrasah semua kesulitan pembiayaan bisa terselesaikan.
- Madrasah Literasi, Gerakan Literasi sekolah (GLS) atau GLM diluncurkan pemerintah tahun 2016, MTsN 7 Kediri tidak tinggal diam langsung menyambut program itu dengan semangat membara, diawali dengan pembiasaan membaca 15 setelah tadarus dilanjutkan dengan merangkum singkat selama satu semester berlalu, dilanjutkan membuaat karya tulis, begitu antausias siswa MTsN 7 Kediri kediri menghasilkan karya tulis secara otodidak dan belum terarah sistematik penulisannya. Tahun 2018 diadakan diklat Sagusabu(Satu Guru Satu Buku) yang dibuka oleh Bapak KaKanwil H. Syamsul Bahri, MPdI sekaligus sebagai Kaynot Speaker. Menyusul diklat Sasisabu (daru siswa, satu buku), dari diklat ini di hasil kan karya buku berjumlah 22 judul dan ber ISBN. Memberanikan diri mengikuti Lomba Inovasi Penglolaan Madrasah(LIPM) 2018 dan mendapat juara dua kategori Madrasah Literat. Resmi menjadi madrsah literat diklat Sasisabu dilanjutkan sasisabu 2 3 dan 4, bulan semtember 2020 diklat sasisabu 5 ditengah pandemic covid19 digelar secara online. Sekarang sudah tercetak 150 judul buku karya mandiri guru dan siswa, karya antologi, buku panduan wasathiyyah, buetin madrasah ( Medislam) dan karya best practise. Menyandang madrasah Literat tidak lah mudah, konsep budaya membaca dan menulis harus kita semangati dengan mengadakan kegiatan sawung nyerat, lomba lomba menulis cerpen, puisi dan kegiatan sehari membaca di luar kelas, memperingati hari bahasa, hari aksara, membuat tempat tempat baca, pojok baca di setiap kelas, halaman, mushola, cafe literasi, perputakaan kelas, lomba literasi antar kelas, menyumbangkan buku buku bacaan yang sudah terbaca, Majalah Dinding, dan menyediakan tempat baca secara umum untuk orang tua yang sedang menunggu anak anaknya pulang. Tantangan masa depan terwujudnya Literasi Digital yang sudah diawali dengan jurnalistik digital dengan nama Teropong Madrasah dan mendapat kepercayaan dari kemenag kab. Kediri untuk meliput berita semua kegiatan bapak kepala kantor kemenag kab. Kediri, perputakaan digital, diklat editor dan menjadi penerbit buku. Kementerian Agama Provinsi jawa timur melalui bidang penma mencetuskan program Geramm, gerakan Ayo membangun madrasah dimana ada 7 gerakan salah satunya Gelem yaitu gerakan literasi madrasah, didalam panduan Gelem tersebut semua ada di MTsN 7 Kediri sehingga kami juga menjadi salah satu dari tim penyusuan panduan Gelem dalam Geramm. Panduan Gelem ini sebagai konsep dasar bagi madrasah yang ingin mengembangkan literasinya atau yang ingin memulai gerakan literasi di madrasahnya. Pembentukan organisasi pegiat literasi jawa timur telah membantuk wadah IGMPL yaitu Ikatan Guru Madarasah Pegiat Literasi, merupakan konsep membumikan literasi di jawa timur.
- Madrasah sehat, setali tiga uang dengan program Adiwiyata seiring sejalan. Kantin sehat dengan menerapkan anti 5P yaitu anti zat pewarna, pengawet, penyedap, pengenyal dan plastik bahkan ditambah anti Es. Membuat Madrasah sehat juga tidah mudah membalik telapak tangan, kesadaran hidup sehat memerlukan suatu proses dan kebijakan yang tegas apa lagi menyangkut penghasilan hidup sehari hari, para penjual makanan di kantin pedagang asongan di luar pagar madrasah sangat lah sulit. Bekerja sama denagn dinas kesahatan melalui puskesmas terdekat diadakan sosilisasi kesehatan makan dan minuman, serta pemantauan dan sidak terhadap makanan dan minuman di madarsah secara periodik terkendali dan terpantau kantin sehat anti 5P anti Es dan melarang anak anak membeli makan dari luar madrasah apa lagi mambawa makanan dengan bungkus plastik. Makan yang ada di kantin selalu di pantau dari dinas kesehatan harus memenuhi standar gizi, makanan harus ada sayurnya, harus tersedia buah buahan dan terhindar dari lalat. Pembiasaan membuang sampah dengan memilah antara kertas, organik, kaca logam dan plastik telah terpantau dengan rapi dengan membuat pengolahan limbah organik, daur ulang dan bank sampah berjalan dengan baik. Tahun 2019 tepatnya bulan januari ditetapkan madrasah anti sampah plastik dengan berbagai cara dan tehnik serta pembiasaan bahkan denda sampah plastik bisa dikendalikan tapi belum bisa terkurangi secara signifikan. Ecobrick kiranya yang bisa mengatasi sampah plastik di madrasah. Ecobrick adalah memasukkan sampah plastik kedalam bolol plastik ukuran 500ml sampai penuh dan padat mencapai berat 250 sampai 300 gram, manfaatnya untuk perabot rumah tangga, meja kursi bahkan bisa dibuat dinding rumah. Program satu ecobrick satu guru, satu siswa dalam waktu tiga bulan terkumpul 1000 lebih ecobrick, bulan ke empat program satu orang satu ecobrick tidak berhasil karena sampah plastik di madrasah sudah tidak ada, secara signifikan 95 persen sampah plastik di MTsN 7 Kediri telah berhasil dimusnahkan. Tahun 2019 berhasil mengikuti Lomba LIPM kementrian Agama provinsi jawa timur mendapat predikat juara dua kategori madrasah sehat. Tantangan ke depan mempertahankan program madrasah sehat anti sampah plastik, bekerjasana dengan BPOM untuk legalitas menu makanan di kantin sehat dan program pelayanan kantin sehat secara digital non tunai. Madrasah sehat tidak hanya fokus kepada kantin sehat, kegiatan seperti PMR dan UKS juga merupakan program prioritas bahkan sekarang ada program kependudukan dan SSK. UKS peran penting dalam mendukung kesehatan di madarsah, ruang UKS yang representatif sarana dan sarana yang mendukung seperti tempat pelayanan pengobatan bagi siswa yang sakit terpenuhi dan tersedia di dukung tenaga keperawatan yang kualifikasi sangat membatu dalam pelayanan kesehatan. Bekerjasama dengan dinas kesehatan dalam kegiatan donor darah, program pemberian vitamin tambah darah, imunisasi dan skrening kesehatan rutin dilaksanakan, peran pembasmi sarang nyamuk (PSN) dilakukan secara rutin sampai ke masyarakat sekitar madrasah. PIK-R merupakan program pemerintah daerah juga aktiv dan sebagai duta duta kesehatan masyarakat MTsN 7 kediri tidak pernah ketinggalan. Diklat PMR dan Lomba lomba tingkat kabupaten , provinsi dan nasional tidak pernah absen, selalu ikut dengan penuh semangat.
- Madrasah Wasathiyyah. Program Madrasah Wasathiyyah, mendukung program pemerintah, kementerian Agama RI tentang moderasi beragama. Diseminasi penguatan pendidikan karakter, deradikalisasi, wawasan kebangsaan dan moderasi beragama dilaksankan keseluruh kepala madrasah di lingkungan kemenag kab. Kediri, menyusul penerapan program nilai nilai islam wasathiyyah di MTsN 7 Kediri dengan membuat buku tuntunan Niswa untuk memudahkan membumikan moderasi di madrasah. Tahun 2019 piagam Madrasah Wasathiyah di tanda tangani Bapak Kabid Penma Dr. Akhmad Seruji Bahtiar, MPdI saat berkunjung ke MTsN 7 Kediri. Selain buku tuntunan Niswa, juga aktif partisipasi menulis di buku antologi moderasi beragama nasional yaitu buku moderasi beragama di Indonesia jilid 1,2,3,4,5atau dan buku karya kepala madrasah dengan judul Madrasah Wasathiyah Gerbang dan Gerbong moderasi beragama di Indonesia, karya antologi siswa tim belajar membaca kitab kuning (BMKK) telah menelurkan karya buku spektakuker yang berjudul Dari Kitab Kuning, Kitab Klasik Untuk Islam Indobesia Lebih Moderat dan Asyik. Tantangan masa depan MTsN 7 Kediri ingin menjadi madrasah rujukan madrasah wasathiyyah atau moderat dengan membuat silabus, buku panduan dan evaluasi nya. KMA 184 tahun 2019 telah memperkuat program moderasi beragama, karena didalam KMA 184 tersebut penguatan karater termasuk moderasi beragama. Jadi gerakan untuk membudayakan nilai nilai Islam wasathiyyah untuk mendukung moderasi beragama di Indionesia telah mendapatkan cantolan dan dasar hukum yang jelas. Tahun pelajaran 2020-2021 sudah sepatutnya semua madrasah mengerakkan moderasi beragama khususnya di MTsN 7 Kediri yang sudah bergerak sebelum KMA 184 terbit walaupun masih terbatas internal dan dalam bentuk sosialisasi,diseminasi terhadap siswa, namun kedepan harus jelas arah dan tujuan serta ada evaluasinya untuk memantau perkembangan moderasi ber agama di madrasah. Melihat kondisi madrasah dengan sumberdaya manusia yang beragam, maka bentuk yang cocok adalah membentuk program madrasah wasathiyyah untuk menetapkan moderasi beragama. Nilai-nilai Islam Wasathiyyah bukanlah hal yang baru. Sudah sejak lama dan setiap guru agama pasti mentransfer ilmunya tentang akhlakul karimah yang sebenarnya nilai nilai wasathiyyah sudah masuk di dalamnya. Namun, bukan dalam bentuk program khusus dan terpisah. Program Madrasah Wasathiyyah sebuah program di madrasah yang menggali 11 Nilai Nilai Islam Wasathiyyah dalam bentuk silabus yang akan diterapkan dalam proses pembelajar di dalam kelas maupun diluar kelas/ diluar sekolah/ madarasah, oleh karena itu harus jelas Perencanaannya, Pelaksanaannya dan Evaluasinya. Berdasarkan Buku Pedoman Dakwah MUI dan Rumusan Bogor Message ( KTT Cendekiawan Muslim Dunia ) tahun 2018, maka secara konseptual nilai nilai Islam Wasatiyyah memut 11 poin utama yaitu,
- a. TAWAZUN ( berkeseimbangan)
- TAWASUTH ( mengambil jalan tengah)
- TASAMUH ( toleransi )
- I’TIDAL ( lurus dan tegas )
- SYURA ( Musyawarah)
- MUSAWAH ( egaliter/non diskriminasi)
- AWLAWIYAH ( mendahulukan yang utama )
- ISLAH ( reformasi atau perubahan )
- TAHADHUR ( berkeadaban)
- QUDWAH ( kepeloporan yang baik)
- MUWATHONAH ( mengakui keberadaan negara )
Kita ambil contoh salah satu nilai Wasathiyyah yaitu Tasamuh yang artinya toleransi, jika harus masuk dalam proses pembelajaran maka petama divinisi tasamuh diperdalam terlebih dahulu, Tasamuh adalah sikap saling menghormati, menghargai, memberi kesempatan dan kemudahan, tenggang rasa dan tepo seliro. Selanjutnya ditunjukkan fakta-fakta antara lain Anggota masyarakat yang mejemuk atau beragam secara sosial, berbeda beda agama, suku dan budaya, setiap individu mempunyai kepentingan yang tidak sama. Bagaimana Aplikasinya: 1. Berlapang dada dalam menerima semua pernedaan, 2. Memberikan kebebasan orang lain untuk memilih keyakinan/agama, 3. Menghormati orang lain yang sedang beribadah, 4. Tetap bergaul dan bersikp baik dengan orang yang berbeda keyakinan dalam hal duniawi, 5. Tidak memaksakan orang lain dalam hal keyakinan, 6. Tidak membenci dan menyakiti perasaan orang lain, 7. Tidak membeda bedakan teman terutama yang berbeda keyakinan, 8. Menjauhi sifat dendam, selanjutnya kisah kisah tauladan Nabi dan Rosul serta para sahabatnya dengan berbagai cara, teknik maupun media pembelajaran yang menarik dengan praktek sehari hari baik dilingkungan madrasah maupun di masyarakat.
Di Madrasah sudah ada muatan lokal misal SKUA, standar kompetensi Ubudiyah dan Akhlakul Karimah, program wasathiyyah bisa masuk kedalam SKUA atau membuat standar sendiri seperti buku panduan atau buku tuntunan penguatan pendidikan karakter nilai nilai Islam wasathiyyah (NISWA) yang di dalamnya memuat Bab per Bab, misal Bab 1. Latar Belakang Program Niswa, Bab 2. Wasathiyyah Sebuah Konsep Sikap, Bab 3. Penjelasan Nilai-nilai Islam Wasathiyyah dan Penerapannya, Bab 4 Penialain dan Evaluasi. Buku ini dipegang oleh siswa dan guru sebagai bahan pembelajaran.
Penilaian dan evaluasi, penilaian Niswa bertujuan untuk menampilkan sikap religius umat Islam secara moderat, tanpa memihak salah satu kelompok di tengah-tengah masyarakat. Umat Islam diharapkan mampu mengayomi seluruh lapisan masyarakat dilingkungannya masing masing. Seorang muslim harus menjadi uswah/ suri tauladan yang baik bagi anggota masyarakat atau kelompok masyarakat yang lain. Untuk Mengetahui tingkat keberhasilan dari program Niswa ini, maka dibutuhkan instrumen penilaian dalam bentuk jurnal siswa, sehingga akan diketahui sejauh mana penerapan nilai-nilai Islam Wasathiyyah sudah tercapai.
Dalam implementasi kurikulum khususnya penguatan pendidikan karakter dan moderasi beragama dalam KMA 184/2019 bisa terpenuhi atau tercapai jika madrasah bisa membuat arah pembelajaran atau kurikulum sesuai dengan KMA 184, ciri khas ke Islam an dan keunggulan madrasah akan tampak, karakteristik Religius Ke-Islaman yang moderat lebih menonjol. Tercapainya program madarsaha wasatiyyah imi memang tidak bisa dilihat secara langsung, tapi siswa adalah modal kita untuk mencetak generasi Islam yang moderat, andai kata dalam madrasah ada seribu siswa tentunya kita telah meletakkan dasar wasathiyyah kepada seribu orang, yang harapannya semua bisa menetas menjadi manusia yang moderat yang bisa mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa.
- Madrasah Digital, era revolusi industri 4.0 memacu akselerasi dunia pendidikan meloncat dari modern kearah seper canggih yang semua serba online, jika sumber daya manusia tidak bisa mengejar akan ketinggalan dan tertatih tatih. MTsN 7 Kediri membuat portal digital yang terdiri dari Website, elearning, CBT Online, ARD, PPDB online, Pembayaran Online, facebook, instagram. You tube, e mail, digital library, digital jurnalistik, digital info, absensi online, sistem data siswa, simpatika, emis. Sieka, simpeg, inventaris dan PTSP juga berkerja sama dengan GSE google suite education. Sarana pendukung dan pembiayaan menjadi sebuah tantangan yang tidak mudah. Semua bisa kita lalui dengan membentuk tim yang solid ada tim CBT, tim kreative dan desain grafis, tim pengelola website dan tim pengembang Aplikasi. Masih banyak program yang ingin dicapai dalam program madrasah digital seperti Robotik, yang memiliki wadah kompetisi robotik nasional setiap tahun digelar oleh bapak direktur KSKK. Pergeseran paradigma pembelajaran akibat perkembangan teknologi digital, multi media melahirkan generasi baru pada saat ini yang berupa generasi antah berantah artinya ada generasi web, generasi multimedia, generasi mobile, generasi facebook, generasi instagram, generasi block, sampai disebut dengan Generasi Z. Pentingnya guru menguasai digitalisasi dan bahasa untuk mengatasai generasi Z yaitu dengan membiasakan diri membuat pelaporan via blog, kamera HP, pencarian ilmu menggunakan google, yahoo, Google Suite Education dan lain sebagainya. Sosialisasi dan pembelajaran menggunakan media online, zoom, tim link, talk fusion dan lain lain. Paling tidak guru harus bisa menyiapkan diri di era revolusi 4.0 ini dengan visi yang berupa guru harus melahirkan peserta didik yang mampu melakukan pekerjaan yang belum pernah ada, mampu menyelesaikan masalah yang belum pernah muncul dan guru harus bisa menggunakan teknolgi yang programnya atau aplikasi belum terpublikasikan secara umum, bahkan teknologinya belum diciptakan. Inovativ dan Kreativitas guru sangat berperan dalam mengimbangi kecepatan teknologi generasi Z, jika siswa menggunakan media maka guru juga harus menggunakan media dan berkomunikasi dengan media yang sama. Apalagi KMA 184 tahu 2019 memberikan ruang bagi madrasah dalam ber inovasi, guru sebagai agennya juga harus berinovasi dalam pembelajaran. Aspek inilah pentingnya digitalisasi di madrasah diterapkan dan didukung sepenuhnya untuk menghadapi tantangan zaman.
- Program Research dan MYRes, Madrasah Young Research, walau sudah mengantongi prestasi internasinal olimpiade MIPA di bogor, belum puas jika belum menghasilkan ilmuwan ilmuwan hebat, peneliti peneliti handal siswa mtsn 7 kediri, dengan mengajukan proposal madrasah Research ke Bapak Direktur KSKK berharap mendapat legalitas menjadi madrasah Research. Surat Keputusan Direktur Pendidikan Islam nomor 6757 tahun 2020, tanggal 15 Desenber 2020 penetapan madrasah Riset se Indonesia Kementerian Agama RI, maka resmilah MTsN 7 Kediri Menjadi Madrasah Riset. Riset tidak harus baru, namun yang lebih penting adalah pembuktian menjadi fakta dari mitos atau dari yang belum pernah ada, tidak hanya dalam bentuk Sains tapi budaya, sosioligi dan religi kehidupan beragama di masyarakat bisa menjadi topik riset. Riset ( Research) merupakan proses kegiatan penyelidikan ( investigasi) atau explorasi terhadap suatu masalah. Tujuan Riset untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, menemukan fakta yang baru atau melakukan penafsiran yang baik.
Kementrian Agama RI meluncurkan program Riset sejak tahun 2018 yang dikenal dengan MYERS, Madrasah Young Researchers Super Camp, yang merupakan kompetisi penulisan karya ilmiah tingkat nasional bagi siswa madrasah.
Nah, bagaimana dengan MTsN 7 Kediri, tentunya harus kita tindak lanjuti program Kemenag RI ini sebagai bentuk loyalitas untuk mengembangkan madrasah melalui inovasi penelitian, penulisan karya ilmiah, penemuan baru yang ilmiah dan teknologi tepat guna. Mari kita berbenah berfikir menemukan ide ide kreative inovatif tidak hanya dibidang ilmu pengetahuan alam dan sosial saja, riset bisa untuk semua bidang, matematika, TIK, PKN, PAI, Bahasa dan lain lain bahkan non akademis yaitu teknologi tepat guna, misal budidaya tanaman atau hewan, persilangan hewan untuk menghasilkkan varietas baru contohnya disilangkan bebek dengan ayam menghasilkan jenis baru yang disebut BEKYAM. Disilangkan tanaman randu dengan tanaman lombok, menghasilkan jenis baru pohon randu berbuah lombok yang bisa panen sampai bertahun tahun. Teknologi tepat guna berupa kincir angin dengan tenaga surya yang digunakan secara otomatis menyiram halaman dengan air ketika siang hari. Inilah sebagian kecil dari pandangan saya, bapak ibu guru siswa siswi MTsN 7 Kediri tentunya lebih banyak ide besar yang perlu ditumpahkan dan dicurahkan untuk mendukung program Riset di madrasah.
Madrasah Riset juga mendukung program Kemenag Jatim dalam GERAMM nya, oleh karena itu kompetisi dibidang riset ini harus kita dukung sepenuhnya baik tingkat provinsi LIPM maupun tingkat nasional MYERS atau LKTI Nasional, kita kerahkan kemapuan siswa siswi MTsN 7 Kediri melakukan Riset disegala bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Berikut motivasi beberapa karya ilmiah :
- Bidang Agama : Mempelajari nilai nilai Al Quran Menggunakan Alat Praktikum Biologi sederhana
- Bidang IPS : Eksistensi kebudayaan …..ditengah Modernisasi
- Bidang IPA : Pengolahan Daun Kelor menjadi tepung pengganti tepung terigu,Pemanfaatan limbah Kulit singkong sebagai produk 3 in 1 untuk menjawab tantangan tren zero
Semua siswa adalah ilmuwan dan peneliti maka dari itu tebarkan rasa ingin tahu kepadanya, dengan rasa ingin tahu akan berusaha mencari tahu, semakin banyak tahu semakin banyak ilmu dan pengalaman, semua pengalaman dijadikan riset untuk membangun dan mengembangkan pengalaman yang baru dan bermafaat untuk umat. Sebagai tindak lanjut MTsN 7 Kediri mengadakan Bimtek Pengembangan Madrasah Research yang diawali dengan bapak ibu guru dengan mendatangakan narasumber Riset Dr. Musfiqon, M.Pd dari NLC Surabaya dan pada tanggal 14 Juni 2021 bimtek lanjutan tetapi khusus untuk para siswa yang tergabung dalam tim Riset MTsN 7 Kediri
- Program bahasa Inggris dan Arab, Menjawab tantangan go internasional perlu adanya penguasaan ketrampilan berbahasa, di MTsN 7 Kediri di kembangkan seni percakapan bahasa inggris dan bahasa arab secara intensif masih terbatas pada program kelas unggulan, bekerjasama sama dengan lembaga bimbel bahasa inggris yang ada di kampung inggris pare merupakan konsep yang di usung untuk mendapatkan kompetensi speaking english, best camp atau tutorial dengan mendatangkan tim pengajar dari lembaga bimbel ke madrasah. Untuk memperkuat dan mendukung kegiatan olimpiade intern nasional. Bekerjasama dengan kemendagri dan kemenlu dan dengan negara Amerika Serikat yaitu PeaceCorp Indonesia MTsN 7 Kediri dipercaya sebagai tempat relawan pengajar bahasa inggris dari Amerika selama 2 tahun. Bahasa Arab juga menjadi rujukan kelas unggulan untuk menambah kemampuan bahasa, dengan bekerjasama pondok pesantren Sunan Giri Kwagean Kepung, diharapkan kemampuan berbahasa arab bisa ditingkatkan.
Program program madrasah bisa terwujud adanya kemauan yang keras, semangat yang tinggi dari semua daya dukung madrasah, semua siswa, pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua, komite dan masyarakat, serta dukungan dari kementerian agama, pemerintah daerah melalui kecamatan setempat, mitra kerja lintas sektoral dan lain lain.