Pada hari Sabtu tanggal 12 September 2020, Komnasdik Kediri mengadakan workshop daring penulisan karya tulis. Workshop hari ini adalah adalah workshop hari pertama dari dua hari yang direncanakan. Workshop ini direncanakan sampai tanggal 13 September 2020.
Workshop ini diawali dengan prakata oleh Ketua Komnasdik Kediri, Bapak Mohamad Yasin, S.Kom., M.Kom. Dalam prakatanya, Ketua Komnasdik menyampaikan bahwa workshop yang diprediksi hanya diikuti kurang dari 100 peserta, ternyata meledak. Workshop ini diikuti oleh 152 orang peserta yang tersebar dari beberapa kabupaten-kota di Jawa Timur. Bahkan ada peserta yang dari Bogor Jawa Barat. Keadaan ini melampui ekspektasi dari Panitia. Ketua Komnasdik juga menyampai ucapan terima kasih kepada Kepala Kemenag Kabupaten Kediri, Kepala MTsN 7 Kediri serta semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini.
Workshop ini dibuka oleh Kepala Kemenag Kabupaten Kediri, Bapak Dr. Zuhri, S.Ag., M.Si. yang sekaligus bertindak sebagai Pemateri Utama. Pada paparan materi yang bertajuk “Kebijakan Kemenag Kabupaten Kediri tentang Gerakan Literasi Sekolah di Lingkungan Kemenag Kabupaten Kediri”, beliau menyampaikan bahwa guru harus pandai karena di era yang senantiasa berubah seperti sekarang ini dan guru harus bisa menginspirasi murid-muridnya. Dengan karya yang dihasilkan oleh gurunya nantinya juga menular kepada murid-muridnya. Karya guru juga harus bisa dibaca oleh muridnya. Workshop yang diadakan secara daring ini juga dalam rangka memenuhi perintah Allah, rasul dan pemerintah. Hal itu untuk menghindari penyebaran Covid-19. Walaupun di masa pandemik seperti ini, guru masih dituntut tetap bisa berkarya. Oleh karena itu workshop dengan metode daring sudah tepat. Kepala Kemenag juga mendukung kegiatan yang diadakan oleh Komnasdik Kediri.
Bertindak sebagai pemateri kedua adalah Bapak Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri, yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Seksi (Kasi) SMK, Bapak Sidik Purnomo, S.Pd., M.Si. Dalam materinya, beliau menyampaikan bahwa ada tiga kecakapan abad 21 yang harus dibelajarkan dan dikuasai oleh anak didik, yaitu kecakapan literasi, keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan karakter. Untuk mengembangkan kecakapan literasi di sekolah dapat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap pembiasaan, tahap pengembangan dan tahap pembelajaran. Lebih lanjut, untuk mengembangkan literasi di sekolah tidak harus lebih dulu memiliki fasilitas perpustakaan yang hebat atau canggih. Namun dapat dilakukan dengan memanfaatkan semua bagian sekolah sebagai media berliterasi.
Kegiatan workshop ini akan dilanjutkan tanggal 13 September dengan nara sumber Bapak Dr. Nur Miftahul Fuad, S.Pd., M.Pd, Kasi SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri dan Bapak M. Maghfur Q, S.Pd., S.Sos, M.Si ketua Ikatan Pendidikan Penulis Jawa Timur. (my)
Saya tadi transfer gagal terus. He he. Padhal saya menggagalkan seminar gratis yang diselenggarakan Unesa. Hasilnya, semuanya gagal.