Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh SMAN 1 Kandangan Kabupaten Kediri. Pada hari Selasa tanggal 31 Mei 2022, Kepala SMAN 1 Kandangan, Bapak Muryadi, S.Pd., M.M. menerima penghargaan dari Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur sebagai Kepala Sekolah Inovatif. Penghargaan ini disampaikan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri, Bapak Ramli, S.Pd., M.M. di aula SMADA Kediri. Penghargaan ini diraih atas dua karya inovasi, yaitu Melek Sampah Menanamkan Jiwa Bersih pada Warga SMAN 1 Kandangan Kediri dan Inovasi Pengembangan Memanfaatkan Teknologi Digital Berbasis Android atau lebih dikenal dengan nama ConnectSAKA / SMANSAKA Mobile.

Inovasi melek sampah menanamkan jiwa bersih dilatarbelakangi banyaknya sampah yang dihasilkan oleh masyarakat khusunya warga sekolah. Banyaknya sampah ini menjadi permasalahan tersendiri. Sebagai Kepala Sekolah yang merupakan manager di SMAN 1 Kandangan, perlu melakukan terobosan dan inovasi sehingga masalah sampah ini dapat teratasi. Warga sekolah harus melek akan pentingnya mengelola sampah sebagai refleksi dari jiwa bersih. Konsep bersih harus dimulai dari para pengajarnya, mulai dari cara berpenampilan sampai tindakannya. Siswa lebih suka diberi contoh dalam bentuk tindakan ketimbang teori. Sederhananya Bapak/Ibu guru juga harus bisa membuang sampah pada tempatnya, memisah sampah organik dan nonorganik, mengambil sampah yang terlihat di depan mata tanpa harus meminta siswa melakukan, merapikan sampah, dan sebagainya. Bapak/ Ibu guru sebagai model yang menjadi panutan siswa. Sering mengajak siswa berliterasi dengan sampah. Bawasannya sampah adalah barang yang termaginalkan tetapi jika disikapi dengan bijaksana justru akan mendatangkan keberkahan bagi sekitarnya. Sampah yang dianggap kotor dan menjijikkan bukan menjadi tanggung jawab petugas kebersihan. Semua warga sekolah harus melek sampah. Sebagai ilustrasi merapikan sampah. Hal kecil yang mudah tapi enggan dilakukan. Padahal tugas petugas kebersihan sudah berat karena bersentuhan dengan barang-barang kotor dan menjijikkan. Bagaimana jika sampah yang kotor dan menjijikkan itu dibuang ke tempat sampah dengan rapi tidak asal. Itu baru satu contoh pemodelan yang hampir enggan dilakukan. Kalau saja sampah yang di buang ke bak-bak sampah itu sudah dipisahkan dan dirapikan, tentunya petugas kebersihan terbantu pekerjaanya. Bukankah memudahkan urusan orang lain juga bagian dari mencintai ciptaan Tuhan. Memungut, merapikan, dan memisah sampah yang tercecer adalah hal mudah yang bisa dilakukan semua warga sekolah. Minimal sampah yang dihasilkan sendiri dari kemasan makan dan minum di waktu istirahat. Pembelajaran tidak selalu berhitung volume sampah, cara mengolah sampah, dan dampak sosial sampah, tetapi pembelajaran secara langsung di sekolah dengan menunjukkan perilaku melek sampah. Setiap warga sekolah yang telah paham konsep bersih dari sampah akan membawa perilakukanya ini sampai kapanpun. Pemodelan yang berhasil di sekolah akan dibawa siswa ke tempat selanjutnya dia melangsungkan hidup. Di rumah, di kampus, di tempat kerja, di manapun. Belajar yang berhasil tidak selalu soal angka. Orang pintar yang tidak melek sampah dan paham konsep bersih akan tergeser. Jadi intinya cara memahamkan konsep bersih dari sampah pada warga sekolah dimulakan dengan pemodelan dan unjuk kerja langsung.

Inovasi yang kedua adalah Aplikasi ConnectSAKA / SMANSAKA Mobile. Aplikasi ini adalah sebuah aplikasi yang memuat dan menyajikan info-info penting tentang SMAN 1 Kandangan. Aplikasi ini digunakan sebagai sarana untuk branding digital sekolah yang mencerminkan transformasi digital di SMAN 1 Kandangan Kabupaten Kediri Jatim dengan semangat mengkoneksikan semua kebutuhan dan kemudahan akan akses layanan informasi Pendidikan.Terdapat empat filosofi utama dari branding sekolah secara digital melalui ConnectSAKA ini, yaitu Kenyamanan, Komitmen, Kolaborasi dan Keterhubungan (Connectivity). Dengan aplikasi ini layanan pendidikan tidak lagi terbatas pada fisik di sekolah, tetapi lebih pada konsep waktu nyata (real time) agar bisa diakses dan dimanfaatkan kapan saja, dimana saja oleh warga SMAN 1 Kandangan melalui aplikasi dan platform digital. Dengan hadirnya ConnectSAKA, SMAN 1 Kandangan ingin menyediakan segala kebutuhan masyarakat akan layanan pendidikan yang komunikatif dan inovatif, mudah diakses serta dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Lebih lanjut Bapak Muryadi, S.Pd, M.M. menyampaikan bahwa langkah inovatif yang diambil ConnectSAKA dapat diikuti oleh pihak lain, demi mempercepat distribusi teknologi informasi yang selama ini masih berkutat dikota besar saja.