Pengalaman Unik di Era Pandemi Covid-19 (Dyah Trisna Rahayu)

Pengalaman Unik​​ di Era Pandemi Covid-19

Dyah Trisna Rahayu

 

Hari Pertama mendadak pembelajaran daring.​​ Hati cemas was-was, dengan apa yang terjadi di era pandemi covid-19 saat​​ ini.​​ ​​ Era pandemi virus yang berawal dari negara Cina hingga menyebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk negara kita Indonesia tercinta.

Pademi covid-19 adalah penyebaran virus yang mematikan, disebut jg virus Corona , virus yg menginfeksi saluran pernafasan. Sehingga penderita merasa sesak nafas dan akhirnya meninggal dunia.virus ini sangat cepat penyebarannya bila tdk mematuhi protokol kesehatan.

Semua instansi pemerintah dilarang ​​ masuk, semua bekerja dari rumah termasuk instansi pendidikan .​​ Tujuan tindakkan ini agar menghambat penyebaran virus Corona, semua pembelajaran melalui daring jaringan online.

Pembelajaran dari rumah tidak semudah yang kita bayangkan. Pembelajaran Daring tidak sesuai dengan​​ Persiapan Rancangan pembelajaran daring , karena yang kita anggap siswa paham dan mengerti dengan penjelasan daring, tp justru mereka tidak paham materi bahkan penggunaan media pembelajaran dari google form, dan google classroom, mereka belum pernah.

Sehingga hari pertama dari jumlah siswa 35 yg bisa hanya 10-15 siswa yang masuk Google clasromm. Belum lagi kendala signal dan paketan. Pengupload ​​ materi ​​ dan ​​ tugas bisa lebih dari sekali, karena kawatir bila blum tersampaikan.​​ Hal inilah yang membuat lebih rumit, Proses pembelajaran sehari hampir 24 jam tanpa batas. ​​ 

Pembelajaran Daring kurang efektif untuk ditetapkan sebagai pembelajaran di Indonesia. Karena masyarakat yang tergolong ekonomi rendah akan ketinggalan kesempatan.​​ ​​ Dari segi materi pembelajaran, dari fasilitas digital, dan signal kuota dan paketan​​ yg tak mampu mereka beli.

3 komentar untuk “Pengalaman Unik di Era Pandemi Covid-19 (Dyah Trisna Rahayu)”

  1. Mushofa handriyanto,S. Ag., M. Pd.I

    Mungkin perlu diperhatikan penggunaan istilah dalam bahasa asing yang seharusnya sesuai dengan ejaannya. Misal : kata “google clasromm” yang seharusnya ” Google classroom” . Terimakasih

  2. Sudah bagus, lebih memperhatikan tanda baca.
    Dalam karya tulis tidak diperkenankan menggunakan kata disingkat, seperti tapi menjadi tp, yang menjadi yg
    Sukses selalu… 👍👍👍👍

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *